Rabu, 01 Februari 2012

Cintaku tak seindah pelangi

Cintaku Tak Seindah Pelangi
Oleh : Yulia Tri Utami
Pagi itu seperti biasanya,Erick berangkat ke kampus. Dengan senyum manis mengembang di bibirnya,dia menuju jaguarnya.’’Ukh….siaallll ! Hp tinggal pula di kamar. Satu jam lagi kuliah masuk pula…hohoho”,gerutu Erick. Erick bergegas turun dan mengambil handphonenya.
“Ko balek lagi mas Erick?”kata Mbok Nah. Erick langsung lari tanpa menghiraukan suara Mbok Nah,pembantunya yang mengasuhnya sejak kecil.’’lagi buru-buru mungkin”,kata Mbok Nah dalam hati.
Suasana kampus yang sepi, membuat Erick terpukau. Dia tidak mendapati pujaan hatinya di sudut-sudut kampus, bahkan di tempat biasa mereka menghabiskan waktu berdua. Mata Erick masih focus mencari sosok itu. Sosok cewek cantik yang sangat dia rindukan. Rasa rindu yang menggebu, yang selalu membuatnya semangat untuk datang ke kampus. Semua itu karena Nia, cewek cantik berpostur tinggi itu telah mengubah hari-hari Erick. Jalinan cinta yang mereka rajut sejak duduk di bangku SMA, hingga bertahan sampai sekarang. Tidak heran jika Erick begitu merindukan pujaan hatinya itu.
“Woy,sapi ompong,kenapa bengong?”,suara Andre mengagetkan Erick.”Loe tuw yang ompong…hahahhaaha. By the way..liat Nia ga lu?”Tanya Erick pada sobatnya.”Ke kantin kale,gua juga ga tau..hahaha.”jawab Andre.
“Dasar loe Ndre..”sergah Erick. Suasana hati Erick resah,dari semalam Nia tidak memberinya kabar,bahkan smsnya pun tidak dibalas.”Woy Bro..itu bidadari loe.”kata Andre

Erick langsung bergegas pergi dan menghampiri Nia.’’Hi Baby,kenapa ga ada kabar?aq kangen banged sama qm..hatiku resah tanpa kabar darimu.”kata Erick
“Please,tinggalkan aq sendiri Rick”Jawab Nia
Hati Erick hancur berkeping-keping mendengar jawaban kekasihnya.”Apa salahku honey?”.kata Erick.”Pergiiiii….aq tak ingin qm di sini”,bentak Nia.”Ok,kalau itu mau qm,tapi nanti kasih kabar ea,aq tak bisa jauh darimu honey.”kata Erick sebelum meninggalkan Nia.
Sejak kejadian itu, Nia selalu menghindari Erick. Dan kini Nia harus menerima semua resiko, Nia harus menikah dengan pilihan hati papanya.Pernikahan sudah di depan mata, tetapi Nia masih mengurung diri di kamar. Hatinya tak sanggup harus menikah dengan orang yang sama sekali tidak dia kenal. “Erick…aku sungguh mencintaimu..tapi aku tak seperti dulu..aku sudah ternoda Erick. Maafkan aku Erick.”
Terkadang kita harus kehilangan orang yang kita cintai, walau bagaimana pun kita harus bisa menerima kenyataan itu. Aku harus bisa melupakanmu Erick, biarlah semua cinta dan kenangan itu tersimpan dalam memory kita. Tuhan..kuatkan aku, aku tak mampu menghadapi semua ini sendirian. Aku harus menemui Erick, bisik Nia dalam hati.
Langit mendung,akh bad today….hatiku sakit Nia.Kenapa kau acuhkan aku?.Apa salahku?atau mungkin engkau sudah tidak mencintaiku lagi????ribuan pertanyaan menghiasi pikiran Erick.
“Mas Erick,ada mbak Nia ne di ruang tamu”,suara Mbok Nah mengagetkan Erick.
“Woy surprised…baru juga dipikirin.e udah nongol di depan mata..ehmmm”,kata Erick dalam hati.’’Hi baby,.tumben langsung ke rumah?kangen ea?hee”,kata Erick.
“ Rick,aq ingin ngomong sama qm,yach..lebih baek aq bilang sekarang.”kata Nia.
“Bilang aja honey…apa sich yg ga untuk bidadari Q ini”.
“Erick…lebih baik qm lupakan aq. Aq tak pantas ada di sampingmu”.
Duarrr…hati erick hancur berkeping-keping. Sakit bak tertusuk sembilu. Kisah cintanya harus berakhir sampai di sini. Hilang sudah harapan Erick untuk selalu bersama kekasihnya.
“Nia…apa salahku??beri aq alasan kenapa qm meninggalkan aq?”
“Maaf,aq ga punya waktu untuk jawab semua pertanyaan qm,aq harap qm mengerti Rick. Aq tak pantas untuk qm cintai. Aq harus pergi.”
Keesokan harinya, Erick nampak begitu murung, wajahnya sendu. Semua mimpi dan harapan itu, kini telah hancur berkeping-keping.
“Woy..kenapa loe??muram gitu,kayak sapi ompong…hahhahaha”.Sapa Andre.
“Gua lagi patah hati ne,hancur hatiku.”
“Wew,.ne anak kaya cewe aj.”
“Patah hati kan ga hanya tuk cewe doankz…sekali-kali cowo kan boleh patah hati….hahahaaha”,kata Erick.
“Aneh loe Rick..patah hati ko ketawa..hahaa.eh tuw bidadari loe.”
“Udah..ke pustaka yuuk..malas gua di sini.”Kata Erick.
“Itu ada Nia…hello,kenapa qm Rick?”
“Muak aq liat dia…kami udah putus..dan ga akan pernah kembali lagi.Ikut ga?gua tinggal ne.”
“Oke lah…”
“Serius loe udah putus sama Nia??ga nyesel ne putus sama dia…hari gene jomlo bro…ukh ga gaul.”Kata Andre.
“Yach..apa mau dikata,dia yang putusin gua,dan alasan dia pun ga jelas gitu.Puyeng gua ma cewe”.
“Yang sabar Bro…by the way besok jadi kan maen futsal?anak-anak udah pada nunggu tuw,.jangan kelamaan patah hati Bro.”kata Andre.
“Jadi dounk..gua ga abis pikir aja..Nia begitu tega sm gua Ndre. Selama ini kita tahu kalau Nia cewek baek-baek. Tapi ternyata……”
“Sabar Bro..masih banyak yang lebih baik dari Nia,percaya sama gua Andre gitu lho..hahahaa”
“Lebay loe Ndre….hahahha”
Malam yang dingin…sedingin hati Nia, dia gelisah menunggu hari esok.
Mentari pagi bersinar terang, menghangatkan bumi, membawa sejuta cerita untuk dunia. Tetapi Nia masih berdiam diri, hatinya kalut, beribu luka menghantam hatinya hingga hancur berkeping-keping, dan kini dia harus mengumpulkan kepingan-kepingan luka itu untuk mencintai orang lain. Tuhan….aku tak sanggup.
“Non Nia..buruan ke bawah, tamu -tamu sudah pada datang”,suara Bik Ijah mengagetkan Nia.
“ Aku tak bisa Bik, bantu Nia bik”,suara Nia memelas.
“Kreekk…”Bik Ijah membuka kamar Nia.
“Kenapa non?ini semua untuk kebaikan non Nia juga kan?kasihan janin yang ada di dalam kandungan non,dia tidak bersalah non”
“Cukup Bik,Nia ga mau dengar lagi”
Nia menangis dan jatuh di pelukan Bik Ijah. Hatinya semakin sakit jika harus menikah dengan orang yang tidak dia kenal,apalagi sekarang dia sedang mengandung janin orang yang tidak dia kenal juga. Begitu berat penderitaan yang harus dia jalani, bukan hanya Nia yang terpuruk tapi juga kedua orang tuanya.
“Non..kita ke bawah ya?kasihan tamu-tamu yang sudah datang non,”ajak Bik Ijah.
Selama tiga jam rangkaian acara pernikahan pun berjalan dengan sempurna. Nia harus memaksakan diri untuk tetap tersenyum. Walau kini hatinya sedang menangis berderai-derai.
Lima tahun tlah berlalu, tanpa terasa kini Erick tlah menjadi seorang dokter. Hari yang indah, awal yang indah bagi Erick untuk memulai karirnya di tempat yang baru. Erick langsung ditugaskan di rumah sakit terbesar dan terkenal di kota Bandung.
“Pagi..dok,hari ini ada pasien balita.”
“Balita?silahkan suruh tunggu sus”,jawab Erick.
“Baik dok”
“Aditya Pramana…”
“Iya sus..saya mamanya”
“Silahkan ke ruang dokter sekarang,dokter Erick sudah menunggu.”
Darr,..jantung Tania berdetak kencang mendengar nama dokter Erick.
“Baik sus,.”kata Tania sambil bergegas menuju ruang dokter Erick.
“Selamat pagi dok”
“Pagi,silahkan isi formulir ini.Dan apa saja keluhan anak ibu?”
“Baik dok,anak saya sudah dua hari ini demam dan nafsu makannya juga berkurang”.
“Setelah saya periksa, keadaan anak ibu cukup membaik. Ini resepnya, silahkan ambil di apotik
tapi sebelumnya saya lihat dulu data-data ibu,agar cepat diproses”
“Silahkan dok”
“Tania larasati?”
“Iya dok?apa ada yang salah dengan data saya dok?”
“Jadi kamu Nia anak Pak Bambang?”
“Dokter kenal ayah saya?”
“Nia,jadi balita itu anak kamu?kamu ga ingat sama saya?”
“Erick…mafkan aku. Aku tak bermaksud menyakitimu.”
“Sudahlah..semua sudah berlalu. Hanya saja. aku belum bisa melupakan cinta kita. Semoga kamu bahagia dengan keluarga barumu.”
Air mata Nia menetes, mendengar kata-kata Erick. “Maafkan aku Erick, cinta kita tak seindah pelangi, selama ini aku tak pernah jujur sama kamu. Demi sosok mungil itu, aku harus mengubur semua kenangan tentang kita. Aku harus menjauh dari sisimu. Jujur aku ga bahagia jalani ini semua, Rick”
“Apa maksud kamu Nia? balita itu?bukankah dia buah hati kalian, dari pernikahan kamu?
“Sosok mungil itu, tlah buat hidupku hancur. Semua berawal dari peristiwa itu. Aku tak pernah mengharapkan semua ini terjadi. Aku hanya manusia biasa, aku harus sabar jalani ini semua.”
“Nia..aku ga ngerti apa maksud semua ini. Beri tahu aku tentang semua ini, Nia”.
“Maaf Dok, saya harus pergi. Kasihan anak saya”. Nia bergegas meninggalkan ruangan Erick.
“Tapi kamu belum jawab pertanyaanku Nia, please beri aku kejelasan”
“Lupakan semuanya Erick, masa depan kamu masih panjang. Di luar sana, masih banyak yang mencintaimu dengan tulus. Aku hanya bagian dari masa lalumu yang kelam.”
“Tuhan…apa maksud semua ini???” bisik Erick dalam hati.

Cinta memang penuh misteri, selalu menyimpan sejuta rahasia yang tak pernah kita tahu, semua rasa yang membuat kita serasa di surga, membuat hari-hari kita bermakna, dan bahkan membuat kita lupa akan segalanya. Itulah cinta, kita tidak akan pernah merasakan cinta sejati jika kita tidak mengalami kerikil-kerikil cinta. Patah hati adalah hal biasa dalam dunia percintaan.
“Aku harus mencari tahu semua ini”. Erick bergegas pergi meninggalkan ruangannya.
“Dokter mau kemana? masih ada pasien yang mau konsultasi sama dokter”
“Setelah jam istirahat, saya kembali lagi. Tolong carikan alamat pasien kita Aditya Pramana, Sus”
“Baik Dok, ini alamatnya Dok di Perumahan Permata jalan Cendana No 2A Bandung”
“Makasih Sus”
Satu jam kemudian, Erick sudah berada di rumah megah di kawasan Cendana. Dia bergegas masuk ke rumah megah tersebut, tapi tiba-tiba langkahnya terhenti oleh suara yang mengagetkannya.
“Mau cari siapa Den?” tanya perempuan tua itu.
“Ini benar rumah Nia,Bik?”
“Aden siapa? lebih baik Aden pulang saja. Suami Non Nia ga suka Non Nia punya teman lelaki. Nanti bisa jadi masalah kalau Aden tetap bersikeras menemui Non Nia”
“Saya teman Nia,Bik. Saya hanya ingin tahu tentang Nia”
“Maaf Den, saya tidak bisa membantu Aden”
“Tolong ceritakan semua hal yang menimpa Nia 5tahun yang lalu, Bik. Setelah itu saya akan pergi. Saya tidak akan mengganggu dia lagi. Beri saya kejelasan ,Bik. Nia tidak pernah memberi tahu alasan dia, kenapa dia meninggalkan saya 5 tahun yang lalu.”
“Aden, pacar Non Nia waktu SMA?”
“Ia Bik, bantu saya Bik”
“Mbak Nia diperkosa oleh sekawanan perampok yang mencuri di rumah Tuan Bambang, waktu itu saya,nyonya dan tuan ditawan oleh mereka. Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena kejadian tersebut Non Nia harus menikah dengan lelaki pilihan papanya, demi sosok mungil itu Den”.kata Bik Ijah sambil meneteskan air mata.
“ Aaaaa…kenapa kamu ga pernah cerita sama aku Nia?”teriak Erick
“Sabar Den, Non Nia ga mau Aden semakin terluka”
“Aku semakin terluka dengan semua kebohongan ini,Bik. Rasa cintaku sudah terlalu besar untuk dia, tapi Nia ga pernah jujur sama aku, Bik”
“Kreekk…”suara pintu terbuka, mengagetkan Bik Ijah dan Erick.
“Ngapain kamu ke sini?aku sudah bilang sama kamu, lupain aku Erick”kata Nia.
Erick bergegas menghampiri Nia, ditatapnya wajah sendu itu,dan dia menjatuhkan tubuhnya di pelukan Nia.
“Cinta kita memang tak seindah pelangi,Nia. Tapi aku bahagia, bisa mencintaimu. Walupun pelangi itu tidak menjadi miliku tetapi Dia akan terus menghiasi langit sehabis hujan, karena pelangi itu abadi. Makasih Nia, semoga kamu tetap menjadi pelangi untuk selamanya. Biarlah aku yang menjadi pengagummu. Tetaplah tersenyum, untuk sosok mungil itu, orang tuamu, dan dia pendamping hidupmu.”
Nia menangis terisak-isak mendengar semua perkataan Erick. Erick melepaskan pelukannya, dan mengusap air mata di pipi Nia.
“Tetaplah tersenyum,pelangiku.” Bisik Erick sambil berlalu meninggalkan Nia.

0 komentar:

Posting Komentar